Saturday, 25 February 2017

BAB I.  PENDAHULUAN
 

TIK:
1.    Mahasiswa dapat memahami pertanian dalam arti luas dan karakteristik dasar komoditi pertanian Indonesia.
2.    Mahasiswa mengerti mengenai konsep pemasaran sebagai bagian penting dalam agribisnis.
3.    Mahasiswa dapat mengerti mengenai peranan pemasaran produk pertanian.




A.        Pendahuluan





Pertanian dalam arti luas dimaknai sebagai kegiatan budidaya tumbuhan/hewan.  Sehingga pertanian akan meliputi kegiatan budidaya tanaman di lahan, perke-bunan, kehutanan, perikan-an, peternakan, perairan dan bioteknologi pertanian.  Konsekuensi dari kegiatan budidaya inilah yang menimbulkan kegiatan panen atau dalam istilah ekonomi disebut kegiatan produksi.  Sebagai suatu proses ekonomi, produksi akan dimaksimumkan untuk mendapatkan hasil yang optimal. 
Sektor pertanian di Indonesia merupakan sistem yang kompleks karena melibatkan 70 persen penduduk Indonesia sebagai produsen on farm (petani) dan 250 juta jiwa sebagai konsumen (Said dan Intan, 2004).  Produk pertanian menjadi rawan karena menyangkut katahanan pangan yang mempengaruhi situasi sosial, ekonomi dan politik bangsa.  Kompleksitas ini berasal dari sifat komoditi, sistem produksi, serta karakteristik pasar komoditi pertanian yang pada akhirnya berimplikasi pada kompleksnya sistem pemasaran pertanian. 

B.       Masalah Dasar Pemasaran Pertanian di Indonesia    
         Terkait kompleksitas sifat produk, sistem produksi dan karakteristik pasar komoditi pertanian Indonesia, banyak ciri khas yang melekat pada produk-produk pertanian Indonesia.  Hal ini terjadi karena Indonesia adalah negara beriklim yang tropis yang hanya mengenal dua musim yaitu musim penghujan dan kemarau.  Sifat-sifat dasar produk pertanian Indonesia adalah:
1.         Bulky.  Panen produk-produk pertanian akan memerlukan ruang penyimpanan yang besar.  Rata-rata produk-produk pertanian di Indonesia berupa produk primer yang langsung dikonsumsi oleh konsumen akhir tanpa ada perlakuan khusus di tingkat on farm
2.         Perishable.  Produk pertanian juga mudah sekali rusak karena mengandung kadar air tinggi. Sehingga memerlukan penanganan pasca panen yang tepat.  Di pasar, komoditi pertanian akan memiliki siklus pemasaran yang pendek.
3.         Sessional.  Panen akan bersifat musiman sehingga saat panen akan terjadi ekses penawaran sementara permintaan konstan dan mengakibatkan harga jual menurun.  Sementara saat tidak panen maka mendorong terjadinya ekses permintaan karena supply menurun maka akan mendorong naik harga komoditi tersebut.
4.         Petani produsen berjumlah banyak namun penguasaan lahan rendah.  Hal ini menyebabkan rendahnya skala produksi dan tingginya biaya produksi.
5.         Infrastruktur antara petani produsen dengan konsumen atau industri akhir rata-rata buruk.  Hal ini mengakibatkan pengetahuan petani produsen terhadap pasar juga rendah.
6.         Rendahnya sistem informasi pasar dan penanganan pasca panen.  Petani produsen rata-rata masih menghasilkan produk primer dan bermutu rendah.  Hal ini menyebabkan rendahnya harga jual yang diterima petani itu sendiri.
7.         Tingginya biaya transaksi.  Pemahaman biaya transaksi dapat dipahami sebagai biaya-biaya yang muncul akibat adanya pungutan liar baik terhadap petani produsen, lembaga pemasaran maupun konsumen/industri akhir.
Kompleksitas sifat, sistem produksi dan karakteristik pasar produk pertanian ini juga menimbulkan kompleksitas sistem penyaluran suatu komoditi pertanian dari produsen petani di on farm sampai ke tangan konsumen/industri akhir.

C.        Konsep dan Definisi Pemasaran Pertanian
          Kegiatan produksi pertanian di tingkat on farm akan dapat dikonsumsi oleh manusia selama tersedia kegiatan penyaluran produksi ke tangan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung.      Proses mengalirnya suatu produk pertanian  dari tangan produsen (on farm) sampai dikonsumen akhir inilah yang dimaknai secara sederhan sebagai pemasaran pertanian.  Banyak ahli yang mengkonsepsikan pemasaran pertanian, diantaranya adalah :
*              Said dan Intan (2004): mendefinisikan pemasaran pertanian sebagai serangkaian aktivitas bisnis yang bertujuan memberikan kepuasan atas barang atau jasa yang dipertukarkan dari produsen/pedagang kepada konsumen akhir dalam bidang pertanian. 
*              American Marketing Assosiation, memberi batasan: Marketing is the performance of business activities directed toward and incident to the flow of goods and services from producer to consumer or user.
*              Prof.Hansen: Marketing is the delivery of standard of living.
*              Uhl and Kohl ; Food marketing as the performance of al business activities involvel in the flow of food products and services from the point of initial agricultural production until they are in the hands of consumers.
*              Paul D. Converse, dkk:
            1.    penciptaan nilai-nilai guna atas waktu, tempat dan milik.
            2.    Menggerakkan barang-barang dari suatu tempat ketempat lain, dan mengakibatkan perobahan/perpindahan milik melalui jalan pembelian atau penjualan.
*              Thomsen: Marketing of agricultural products is the study of agricultural marketing, then, comprises all of the operations, and agencies conducting them involved in the movement of farm produced foods and raw materials, and their derivatines such as textiles, from the farms to final consumer and the effects such operations on farmers, middlemen and consumers. Alex S. Nitisemito: Marketing adalah semua kegiatan aktivitas untuk memperlancar arus barang/jasa dari produsen kegiatan konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif. Winardi : Marketing terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas benda-benda dan jasa-jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka.
*              Luhut Sihombing: Tata niaga atau marketing itu meliputi kegiatan-kegiatan yang sangat luas sekali, diantaranya: kegiatan pembelian (buying), kegiatan menjual (selling), kegiatan pembungkusan (packing), kegiatan pemindahan (transport), kelancaran arus barang dan jasa dan lain sebagainya. Atau dengan lebih singkat pemasaran itu adalah segala kegiatan yang bersangkut paut dengan semua aspek proses yang terletak diantara fase kegiatan sektor produksi barang-barang dan jasa-jasa sampai kegiatan sektor konsumen. Jadi, marketing ini merupakan sesuatu kegiatan moving process atau moving activities.
*              Kohls dan Downey dalam Purcell (1979)menyatakan bahwa pemasaran pertanian adalah  kinerja dari semua aktivitas bisnis yang terlibat dalam penyaluran barang dan jasa dari titik awal komoditisi pertanian sampai ke tangan konsumen akhir. 
*              Purcell (1979) mengungkapkan bahwa pemasaran pertanian adalah  sekumpulan kegiatan ekonomi dan perilaku yang terlibat dalam kegiatan koordinasi berbagai tahap kegiatan ekonomi dari proses produksi sampai konsumsi.  Tahap-tahap kegiatan ekonomi dalam sistem pemasaran pertanian tertera dalam gambar 1 berikut:



             Suatu komoditi akan dikonsumsi apabila setidaknya memenuhi syarat tertentu.  Syarat tersebut adalah semua komoditi pertanian yang dihasilkan akan dapat memenuhi dan memuaskan keinginan konsumen.  Bagi produk-produk pertanian, tentunya harus dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen akan kebutuhan pangan, sandang, papan, obat, estetik maupun life style. Pemasaran juga merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penciptaan atau penambahan kegunaan dari barang atau jasa, maka dengan demikian pemasaran termasuk tindakan atau usaha yang produktif.
            Dalam sistem agribisnis yang terkait antara industri hulu, usahatani, industri hilir dan sub sektor pendukungnya, pemasaran akan menjadi sistem ekonomi yang kompleks, dinamis, integral, dan hasil interaksi dari berbagai kegiatan tersebut.  Terlebih lagi saat ini Ilmu Pemasaran Pertanian, tidak hanya menghubungkan produsen petani on farm dengan konsumen semata namun juga menghubungkan produsen petani individual dengan industri nasional maupun internasional.  Sebagai sistem ekonomi, pemasaran pertanian memegang peran penting.  Pemasaran pertanian sebagai sistem kegiatan ekonomi harus berorientasi pada pasar dan seluruh keinginan dan kebutuhan konsumen harus teridentifikasi secara efektif. 
            Sistem pemasaran pertanian melibatkan sejumlah lembaga-lembaga pemasaran, baik yang berorientasi laba atau nir-laba, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam operasi sistem pemasaran pertanian dan memunculkan banyak peran dan manfaat.       Sistem pemasaran pertanian mencakup kegiatan produktif yang dilakukan masing-masing lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam sistem produksi pertanian tersebut baik secara vertikal berdasarkan urutan urutan penambahan nilai guna atau penciptaan nilai tambah maupun secara horizontal berdasarkan tingkatan kegiatan produktif  yang sama.  Tingkat produktivitas  sistem pemasaran pertanian ditentukan oleh tingkat efisiensi dan tingkat efektivitas seluruh kegiatan fungsional sistem pemasaran itu sendiri.  Efisiensi sistem pemasaran dapat dilihat dari terselenggaranya integrasi vertikal dan integrasi horizontal yang kuat yang ditandai dengan terjadinya pembagian yang adil antara biaya dan keuntungan pemasaran setiap lembaga yang terlibat dalam sistem pemasaran tersebut. 

D.        Peranan Pemasaran Pertanian
         Pada dasarnya pemasaran pertanian berperan sebagai semua aktivitas yang mengalirkan produk pertanian dari produsen petani on farm  sampai ke tangan konsumen atau industri.  Bagi konsumen individual, pemasaran akan menciptakan keuntungan secara individual/lembaga melalui margin pemasaran.  Sementara bagi masyarakat konsumen, keuntungan akan muncul karena adanya:
1.        informasi publik yang lebih baik,
2.        biaya komoditisi lebih rendah,
3.        mendapatkan kuantitas yang lebih banyak pada tingkat pengeluaran yang sama, dan
4.         kualitas komoditi/jasa yang lebih baik.
Peran penting pemasaran pertanian adalah :
1.   Sistem pemasaran pertanian dapat memaksimumkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditi pertanian.
2.      Meningkatkan kepuasan konsumen.
3. Memaksimumkan mutu hidup, melalui kegiatan pemasaran pertanian dengan kompleksnya lembaga yang terlibat didalamnya akan meningkatkan pendapatan banyak pihak dalam masyarakat dengan asumsi adanya pembagian keutungan dan biaya pemasaran yang adil antara masing-masing lembaga serta tidak mematikan lembaga jaring pengaman sosial di suatu wilayah desa.

No comments:

Post a Comment